Search

Editor Says: Ketika Nge-gigs Bisa Jadi Obat Sakit

Bintang.com, Jakarta Setiap penyakit, pasti ada penawarnya. Saya percaya itu. Bahkan ketika penawar itu nggak berbentuk obat sekali pun. Ya, saya percaya bahwa obat dari sakit nggak selalu berbentuk obat fisik yang diberikan oleh dokter atau kita beli di apotek. Lebih dari itu, obat dari sakit juga bisa dalam bentuk psikis atau hal-hal yang berhubungan dengan kebahagiaan.

Musik, salah satunya. Mungkin terdengar klise, tapi percaya nggak percaya, ini nyata dan saya telah membuktikannya. Setidaknya bagi diri saya sendiri. Musik dalam hidup saya adalah hal yang tak bisa terpisahkan. Meski lahir bukan dari keluarga yang nyeni-nyeni banget, tapi setidaknya sejak kecil, saya sudah akrab dengan yang namanya musik.

Mulai dari orangtua yang (nggak sengaja) memperdengarkan musik favoritnya ke saya, mendengar koleksi musik kakak-kakak sepupu saya, mengenal musik dari media massa, internet, dan forum, hingga saya mencarinya sendiri sebagai jati diri. Ciyaelah!

Kembali pada pembasan musik sebagai obat. Sebetulnya, saya sudah mengalaminya berkali-kali di kesempatan yang berbeda. Oleh karena itu, saya berani untuk menuliskannya sebagai tema Editor Says saya hari ini hehehe. Mungkin bersifat subjektif, tapi dengan sekelumit penjelasan dari penelitian yang saya rangkum bisa memberi pencerahan dan memperkuat opini saya, ya.

***

Sebagai penikmat musik, saya nggak hanya sekadar mendengarkan saja. Lebih dari itu, saya juga ikut menyempatkan diri untuk menonton performance musisi-musisi yang lagunya saya dengarkan atau saya gemari. Hal itu saya lakukan sejak saya duduk di bangku SMA tanpa restu orangtua ehehe. Oke skip bagian restu.

Perbedaan besar saya rasakan di antara keduanya, yaitu ketika saya hanya mendengarkan dan menonton langsung. Terutama soal energi yang saya dapat. Yapsss, kalau kamu peka, mendengarkan musik tertentu bisa memberi energi baru yang bersifat emosional pada dirimu, lho. Entah itu energi positif atau negatif. Dalam hal ini, saya bicara tentang energi positif, ya.

Ketika saya menghadiri acara pertunjukan musik yang saya sukai, rasanya getaran positif itu merasuk dua kali lebih kuat dari apa yang sudah saya dapat dari mendengarkan secara audio saja. Keeksisan mereka secara visual, live, dan nyata, memainkan setiap instrumen adalah jawabannya. Seketika, saya menyadari bahwa bahagia itu nggak cuma ketika gebetan punya perasaan yang sama. Ea~

Let's block ads! (Why?)

https://www.bintang.com/unique/read/3596913/editor-says-ketika-nge-gigs-bisa-jadi-obat-sakit

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Editor Says: Ketika Nge-gigs Bisa Jadi Obat Sakit"

Post a Comment

Powered by Blogger.