Search

Perempuan Boleh Itikaf di Masjid, Ini Syaratnya

Dalam kitab Ibanatul Ahkam Syarh Bulughul Maram disebutkan wanita bisa menjalankan itikaf di masjid jika sudah mendapatkan izin dari suaminya.

Dasarnya adalah hadis riwayat Bukhari dari Aisyah RA.

"Nabi SAW biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Aku mendirikan tenda untuk beliau. Kemudian beliau melaksanakan sholat Subuh dan memasuki tenda tersebut. Hafshah meminta izin pada Aisyah untuk mendirikan tenda, Aisyah pun mengizinkannya. Ketika Zainab binti Jahsy melihatnya, ia pun mendirikan tenda lain.

Ketika di Subuh hari lagi Nabi SAW, melihat banyak tenda, lantas diberitahukan dan beliau bersabda, 'Apakah kebaikan yang kalian inginkan dari ini?' Beliaupun meninggalkan itikaf pada bulan ini dan beliau mengganti dengan itikaf pada sepuluh hari dari bulan Syawal."

Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bari menjelaskan wanita boleh beritikaf di masjid atas izin suaminya. Tetapi jika tanpa izin, sang suami bisa menyuruhnya keluar dari itikaf.

Selain itu, Ibnu Hajar juga menjelaskan demikian.

" Jika perempuan ingin melaksanakan itikaf di masjid, maka hendaknya menutupi diri (dari pandangan laki-laki). Disyaratkan bagi perempuan untuk berdiam diri di masjid selama tempat tersebut tidaklah mengganggu (menyempitkan) orang-orang yang sholat."

Kemudian, wanita juga harus dalam keadaan suci dari haid, nifas, dan janabah. Kecuali jika wanita istihadah atau mengeluarkan darah penyakit, dibolehkan beritikaf asalkan menggunakan pembalut agar tidak mengotori masjid.

Penulis: Ahmad Baiquni 

Sumber: Dream.co.id

Let's block ads! (Why?)

https://www.bintang.com/lifestyle/read/3551194/perempuan-boleh-itikaf-di-masjid-ini-syaratnya

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perempuan Boleh Itikaf di Masjid, Ini Syaratnya"

Post a Comment

Powered by Blogger.