Bintang.com, Jakarta Sebagai pemeran, Dinda Kanya Dewi merasa senang ketika mendapat tawaran main dalam film Reuni Z yang disutradarai Soleh Solihun. Bukan peran biasanya, karena dalam film tersebut Dinda didapuk menjadi seorang transgender bernama Marina.
"Aku berperan sebagai Marina dia itu bisa jadi segalanya, feminin dan maskulin. Dia transgender, tapi dia jagoan kok dan paling berani di film Reuni Z ini. Pas acara reuni nggak ada yang mengenali Marina, karena dia dulunya cowok. Buat lebih jelasnya, tonton filmnya, hahaha," ujar Dinda di kantor Bintang.com beberapa waktu lalu.
Menurut Soleh Solihun yang dalam film ini merangkap sebagai sutradara, penulis skenario sekaligus pemain, Dinda memang cocok dengan karakter sebagai Marina.
Disinggung tentang isu transgender yang belakangan mencuat dengan kehadiran Lucinta Luna dan Melly Bradley, Dinda Kanya Dewi merasa kebetulan. Karena produksi film ini sudah dilakukan sebelum isu tersebut mencuat. Dinda sepertinya sudah menemukan dunia baru yang lebih menantang di film layar lebar.
"Ide ceritanya tentang reuni, ya biasanya kan orang yang sudah lama lulus sekolah antusias banget kalo ada reuni, pasti semangat mau dateng, tapi itu dicampur sama unsur horor, yaitu tiba-tiba di acara reuni ada serangan zombi, nah ini yang bikin filmnya unik. Apalagi ada kerjasama sama komunitas zombi, ya bisa dibilang zombinya statusnya terakreditasi kalo kata kang Soleh, hahaha," jelasnya. Berikut 5 perjuangan Dinda Kanya Dewi saat jadi transgender.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Perjuangan Dinda Kanya Dewi Saat Jadi Transgender"
Post a Comment