Bintang.com, Jakarta Sebuah sepeda punya makna khusus dalam kehidupan Dian Nitami dan Anjasmara. Kendaraan beroda dua itu, tak sekadar alat tranportasi semata, tapi bisa membuat transportasi untuk melepas rasa kangen. Hal tersebut diungkapkan Dian dengan sengaja mengunggah foto sebuah sepeda ontel dalam akun media sosialnya.
"Sepeda ini punya cerita sendiri buat kita berdua.. inget ga waktu kerusuhan di jakarta tahun 1998, Jakarta mencekam, kita nggak ada yang berani keluar rumah, sibuk nonton tv teruuus memantau situasi kondisi sambil kaget-kaget kalau ada suara rame di jalan," kenang perempuan kelahiran 18 Juni 1971 tersebut pada 9 September 2018.
Menurut Dian, ia dan Anjas tinggal berjauhan. Dian tinggal di Jelambar di Jakarta Barat, sedangkan Anjas di Cilandak, Jakarta Selatan. Ia dan Anjas hanya bisa teleponan dan saling update berita dari wilayah masing-masing.
"Tapiiii... kuraang kan.. udah 3 hari kita nggak bisa berjumpa.. kangeeen kaaannn (maklum masih anget-angetnya pacaran jadi dosis kangen tingkat tinggi). Hati tiap hari berharap situasi cepat kondusif, jadi kita bisa ketemuan," lanjut Dian.
Bagi Dian, Anjas sosok pendekar cinta sejati. Suatu sore ia telepon Dian dan bilang akan datang ke rumahnya. Naik mobil atau motor, tapi Anjas tak berani. Anjas memilih untuk naik sepeda. Setelah dua jam perjalanan, Anjas tiba di rumah Dian.
"OMG.. that time i saw the most handsome kind hearted guy with all sweat and messy hair but also with a huge love in his heart for me. Sayaang.. i’ve already fallen for you but that nite you really become my hero, my knight, my saviour. And now.. years after ... you’re still my hero, my knight, my saviour. And the most of all.. you’re my love. I love you sayaaaang," komentar Dian Nitami.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makna Sepeda dalam Kisah Cinta Dian Nitami dan Anjasmara"
Post a Comment